Erick Thohir Belum Lapor Sanksi ‘Kartu Kuning’ dari FIFA ke Jokowi

Presiden Jokowi didampingi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, saat berkunjung ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (1/4/2023).
Foto: PSSI

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa Indonesia terhindar dari sanksi berat FIFA, atau yang ia gambarkan sebagai ‘kartu kuning’, usai gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Namun, pria yang juga menjabat Menteri BUMN itu mengaku belum laporan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Indonesia terhindar dari sanksi berat pengucilan sepak bola dunia dan hukuman berat lainnya. Erick mengatakan bahwa Indonesia cuma mendapat sanksi ringan berupa sanksi administrasi. Ia akan membicarakan ini ke Jokowi dengan mencari waktu yang tepat.

“Oh, belum [laporan sanksi ke Jokowi] karena saya baru sampai kemarin [Minggu 9/4], bapak presiden masih di luar kota,” terangnya kepada wartawan, Senin (10/4).

“Mungkin saya sedang minta waktu ke bapak presiden detailnya,” tambah Erick, yang kemudian segera meninggalkan awak media.

Presiden Jokowi didampingi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, saat berkunjung ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (1/4/2023). Foto: PSSI

PSSI bisa saja mengatakan bahwa sanksi dari FIFA terbilang ringan. Namun, hal ini tetap harus diperhatikan dengan serius, mengingat hukuman yang dimaksud adalah pembatasan dana FIFA Forward.

“Presiden FIFA [Gianni Infantino] menjelaskan bahwa, setelah pertemuan minggu lalu, Administrasi FIFA, sebagai sanksi, untuk sementara merekomendasikan pembatasan penggunaan dana FIFA Forward sampai pemberitahuan lebih lanjut dan kini akan menilai secara menyeluruh rencana strategis yang telah disajikan hari ini sebelum mengangkat sanksi ini,” tulis FIFA, Kamis (6/4) malam WIB.

FIFA Forward adalah program yang tujuannya mengembangkan dan mendukung sepak bola di seluruh dunia. Kini, program ini telah memasuki fase 3.0, yang merupakan kebijakan baru yang diluncurkan pada Januari 2023. Jadi selama 2023-2026, FIFA meningkatkan 30 persen bantuan dana FIFA Forward.

Logo FIFA. Foto: AFP/Michael Buholzer

Dalam situs web resminya, FIFA menerangkan bahwa setiap anggota minimal mendapat USD 5 juta (setara Rp 74,5 miliar) untuk operasional dan kebutuhan pengembangan sepak bola. Selain itu, ada tambahan USD 3 juta (sekitar Rp 44,7 miliar) untuk setiap anggota yang mengeksekusi proyek jangka panjang.

Tak sampai di situ. Anggota FIFA juga bisa mendapat tambahan USD 1,2 juta (sekitar Rp 17,9 miliar), jika memang membutuhkan biaya lebih untuk operasional, kebutuhan alat, sampai keperluan timnas sepak bola.

Pembatasan dana FIFA Forward bisa jadi akan berdampak pada operasional program PSSI dan Timnas Indonesia. Erick dan PSSI harus memikirkan langkah strategis untuk menangani sanksi ini.

Comments are closed.
Generated by Feedzy