COVID-19 di Jakarta Naik dalam Sebulan: Kasus Arcturus Muncul, Pernah ke India

Tren positivity rate COVID-19 di Jakarta naik dalam sebulan terakhir. Foto: Dok. Istimewa

Kasus COVID-19 di Jakarta meningkat dalam sebulan terakhir. Hal itu disampaikan Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama.

“Situasi sangat terkendali di Jakarta, karena walau tren kasus COVID-19 di Jakarta naik dalam 1 bulan terakhir tapi tidak disertai kenaikan kematian dan perawatan rumah sakit,” kata Ngabila dalam keterangannya, dikutip Jumat (14/4).

Ia pun mengimbau masyarakat tetap patuh prokes. Jangan lupa booster bagi yang belum.

“Lengkapi vaksinasi segera (dosis 4) untuk usia 18 tahun ke atas untuk mencegah kematian,” jelas dia.

Ngabila juga melaporkan temuan baru soal kasus XBB.1.16 (Arcturus). Sudah ada 2 kasus, 1 punya riwayat perjalanan dari India (diduga awal munculnya Arcturus).

Ilustrasi hasil tes PCR COVID-19. Foto: Shutter Stock

Berikut data yang disampaikan Ngabila.

1. Pasien pertama (Laki-laki, 56 tahun)

– Domisili : Jakarta Selatan

– Tanggal Swab PCR : 23 Maret 2023

– Gejala : Ringan (Batuk, Pilek, nyeri otot)

– Komorbid: Hipertensi

– Riwayat Perjalanan Luar Negeri : Ya, India. Tiba di Jakarta 16 Maret 2023

– Riwayat Vaksinasi : Dosis 3

– Status: Sempat Isoman di rumah dan sudah dinyatakan sembuh

2. Pasien Kedua (Perempuan 30 tahun)

– Domisili: kost Jakarta Utara

– Tanggal Swab PCR : 27 Maret 2023

– Gejala : Demam menggigil, mual muntah, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk kering, anosmia (waktu dirawat di RS baru muncul anosmia)

– Komorbid : –

– Tidak ada riwayat perjalanan Luar Negeri

– Riwayat Vaksinasi: Dosis 3

– Status: Sempat dirawat di RS 6 hari dan sudah sembuh saat ini

“Kedua kasus sudah ditracing puskesmas domisili dan penelusuran kontak erat,” tutup Ngabila.

Comments are closed.
Generated by Feedzy